This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 06 Agustus 2021

GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK

 A. GEJALA ALAM BIOTIK

        Gejala alam biotik adalah gejala alam atau peristiwa yang terjadi di alam yang ditimbulkan oleh aktivitas komponen biotik (makhluk hidup) atau akibat interaksi antarkomponen biotik. Gejala alam biotik ini ada yang berupa ciri-ciri dari suatu makhluk hidup atau peristiwa lainnya akibat aktivitas makhluk hidup.

1. Gejala Alam Biotik berupa ciri-ciri Makhluk Hidup

            Ciri-ciri makhluk hidup yang tergolong gejala alam biotik, d antaranya adalah:

a. Bernafas

            Coba tutup mulut dan hidung kalian. Apa yang Kalian rasakan? ketika kalian menutup hidung dan mulut, maka Kalian akan merasakan pengap. Hal ini terjadi karena Kalian tidak dapat benafas. Apakah hanya kita manusia saja yang bernafas? Tentu tidak, semua makhluk hidup butuh bernafas untuk kelangsungan hidupnya.

            Lantas apa manfaat benafas bagi kita? Bernafas diperlukan untuk proses respirasi. Melalui proses respirasi, kita dapat memperoleh energi untuk beraktivitas. Berikut adalah reaksi kimia proses respirasi yang berlangsung

                                        C6H12O6  +  6O2  6CO2 + 6H2O

               Proses pernafasan manusia berlangsung dalam parau-paru. Makhluk lain seperti ikan bernafas dengan insang, belalang dengan trakea, ular melalui kulitnya, tumbuhan melalui daun dan kulit batang.

b. Makan

              Selain bernafas, makhluk hidup pun memerlukan makanan untuk dapat hidup. Makanan yang dimakan digunakan untuk beaktivitas dan pertumbuhan sel serta perbaikan sel-sel tubuh yang rusak. 

           Dalam memperoleh makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi dua jenis, yaitu makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri dan makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri disebut Autotrof, contohnya adalah tumbuhan. Tumbuhan meemproduksi makanannya sendiri dari gas CO2 dan H2O dan bantuan energi dari sinar matahari, yang berlangsung pada klorofil daun. Persamaan reaksi kimianya kebalikan dari proses respirasi.

                                        6CO2 + 6H2O  →  C6H12O6  +  6O2

          Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, mendapatkan makanan dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lainnya. Makhluk yang demikian ini disebut dengan Heterotrof.

c. Tumbuh dan berkembang

              Ciri-ciri makhluk hidup yang lain adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah atau ukuran terhadap tubuh makhluk hidup yang sifatnya dapat diukur. Coba Kalian amati anak ayam yang baru menetas. Anak ayam yang bau menetas akan memiliki bulu yang masih kecil dan lembut, tetapi ketika dewasa maka ayam tersebut akan memiliki bulu yang besar dan kasar.

              Apakah makhluk hidup hanya mengalami pertumbuhan saja tanpa ada peningkatan mental atau karakter? Tentu tidak, selain tumbuh, makhluk hidup pun mengalami perkembangan mental dan psikis. Misalnya,  seorang anak yang masih kecil ketika merasa lapar maka ia akan menagis. Akan tetapi, untuk anak-anak yang sudah duduk dibangku SD, ketika lapar maka ia akan berusaha mencari makanan sendiri di meja makan, jika tidak ada maka ia akan meinta kepada orang tuanya. Sehingga dapat disimpulkan, perkembangan adalah proses peningkatan mental, psikis, bahkan pola berpikir menuju ke arah kedewasaan.

 d. Bergerak dan menerima rangsang

            Ketika Kalian haus, apa yang Kalian lakukan?Pasti kalian akan mencari minum, bukan? Ketika akan minum, Kalian akan berjalan untuk mengambil gelas, lalu menuangkan air dan meminumnya. Apa yang kalian lakukan ketika berjalan, mengambil gelas, dan meminum air? Semua yang kalian lakukan itu merupakan gerakan-gerakan.

          Mengapa kita haus? Haus ditimbulkan akibat adanya rangsangan dari dalam tubuh yang mulai kekurangan cairan. Rangsangan yang kita terima bukan hanya haus, tetapi ada juga dalam bentuk rasa lapar, mengedipkan mata, menggerakkan tangan karena pegal, dan lain sebagainya.

            Begitu pula dengan makhluk hidup lainnya, yaitu hewan dan tumbuhan. Mereka dapat bergerak dan menerima rangsang. Misalnya, ketika kaki seribu disentuh makan akan menggulungkan badannya, ketika putri malu disentuh maka ia akan menutup daunnya.

e. Berkembang biak     

           Tuhan menganugerahi  makhluk hidup ciptaanya dengan nafsu, baik itu nafsu makan, nafsu untuk minum, nafsu untuk berhubungan seksual, maupun nafsu lainnya. Nafsu untuk berhubungan seksual merupakan nafsu yang berperan dalam perkembangbiakan. melalui perkembangbiakan maka makhluk hidup dapat mempertahankan keberadaan spesiesnya agar tidak punah.

            Pola perkembangbiakan dapat dilakukan melalui proses alami atau buatan. Pada proses buatan, peranan manusia sangan berarti. Contoh pola perkembangbiakan secara buatan pada tumbuhan yaitu cangkok, okulasi, dan stek. Adapun pola perkembangbiakan buatan pada hewan ialah kloning.     

        Pada manusia dan beberapa hewan, keberadaan makhluk hidup baru muncul melalui proses kelahiran. Adapun pada beberapa hewan lainnya, makhluk hidup baru hadir melalui bertelur kemudian menetas. Namun ada pula hewan yang bertelur tetapi telurnya tetap berada di dalam perutnya, sehingga ketika sudah menetas maka akan dilahirkan.


2. Gejala Alam Biotik Lainnya

             Gejala alam biotik lainnya dapat kita amati pada beberapa peristiwa di bawah ini:

a.  Membludaknya populasi eceng gondok

          Eceng gondok merupakan tumbuhan air yang memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi. Selain pertumbuhannya yang cepat, kemampuan menyebarnya pun sangat mudah jika dalam kondisi perairan yang kotor dan tercemar. Hal inilah yang menyebabkan tumbuhan ini termasuk gulma, karena jika jumlahnya sudah banyak dapat merusak lingkungan perairan.

          Habitat eceng gondok biasanya di rawa, danau atau kolam yang dangkal, mengandung nutrea yang tinggi (terutama nitroogen, fosfat, dan natrium). Peristiwa ini tentu sangat merugikan karena dapat meningkatkan evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), menurunkan jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan, menurunkan tingkat kelarutan oksigen dalam air, menggangu transpostasi air, menyebabkan pendangkalan, dan dampak negatif lainnya.

b. Merajalelanya hama tanaman

         Hama tanaman adalah organisme pengganggu tanaman yang dapat menimbulkan kerusakan secara fisik. Umumnya hama tanaman berupa hewan. Contohnya tikus, wereng, walang sangit, ulat, tungau, lalat bibit, penggerek jagung, dan lainnya. Keberadaan hama tanaman ini sangat tidak diinginkan karena dapat menurunkan kualitas dan jumlah hasil panen.                                          

     Keberadaan hama tanaman tersebut tentu ada penyebabnya atau faktor-faktor yang memengaruhinya. Di antara faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

1). Tingkat keragaman ekosistem; untuk sistem bercocok tanam yang beraneka ragam akan berpangruh terhadap keragaman spesies dan populasi hama

2). Pengelolaan tanaman atau teknik budidaya; setiap tahapan budidaya akan memungkinkan  berkembangnya hama

3). Varietas unggul yang rentan terhadap hama

4). Menanam satu varietas terus-menerus tanpa pola tanam, sehingga menyediakan makanan dalam jumlah cukup dan terus-menerus bagi hama tanaman.

5). Musim tanam yang salah; terutama untuk tanaman semusim, sebab penanaman yang terlalu cepat atau terlambat umumnya akan menimbulkan masalah serangan hama tertentu.

6). Imigrasi hama tanaman, yang dipengaruhi kemampuan daya tahan inangnya dan tidak terdapat musuh alami

7). Dampak negatif penggunaan pestisida, seperti membunuh organisme parasitoid dan predator sehingga menyebabkan hama menjadi resitan.

           Dalam waktu tertentu keberadaan hama tanaman dapat berjumlah sangat banyak, sehingga sering disebut dengan istilah merajalelanya hama tanaman. Pada keadaan ini, tanaman akan mengalami kerusakan yang cepat. Karena itu, perlu penanganan hama tanaman yang cepat dan tepat sasaran. 

c. Mewabahnya virus demam berdarah

           Demam berdarah adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus tersebut ditularkan oleh beberapa jenis nyamuk, teutama jenis Aedes, khususnya tipe Aedes Aegypti betina. Sumber virusnya bisa berasal dari giitan nyamuk yang telah terinfeksi virus dengue atau dari transfusi darah manusia yang terinfeksi virus.

         Apabila di suatu daerah terjadi wabah virus demam berdarah, maka harus segera dilakukan pencegahan penularan, dengan membasmi nyamuk sebagai vektornya. Cara membasmi nyamuk yang bisa menjangkau seluruh daerah dalam waktu bersamaan yaitu dengan melakukan fogging atau pengasapan. Untuk mencegah penyebaran virus dengue biasanya dilakukan tindakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)  dengan cara 3M plus.

d. Penyebaran virus flu burung

            Flu burung adalah suatu penyakit influenza yang ditularkan oleh burung kepada manusia. Flu burung yang menyerang manusia disebabkan oleh virus H5N1 dan H7N9. Jika kita menyentuh unggas yang terinfeksi, atau menghirup debu dari kotoran unggas sakit yang mengering, atau menyantap daging / telur dengan tidak dimasak sampai benar-benar matang, maka resiko tertular virus flu burung akan sangat besar. 

           Korban jiwa akibat wabah virus flu burung di Negara kita cukup banyak dan sudah sering terjadi. Untuk itu diperlukan upaya yang serius untuk mencegah jatuhnya korbannya jiwa.  Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus flu burung, yaitu dengan melakukan sterilisasi peternakan-peternakan, pasar unggas, hingga pemusnahan unggas yang dicurigai membawa virus flu burung.

e. Metamorfosis

            Metamorfosis adalah suatu proses perkebangan biologi, baik bentuk anaomi, morfologi, maupun fisiologis pada hewan yang melibatkan perubahan bentuk  struktur serta fungsi organ-organ tubuh setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan dan diferensiasi sel, baik secara radikal maupun dinamis.

        Metamorfosis debedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk yang terjadi pada hewan yang mana larva mempunyai bentuk sangat berbeda dengan bentuk ketika sudah dewasa. Fase metamorfosis sempurna adalah telur - larva - pupa - imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna diantara, nyamuk, kupu-kupu, katak, dan lalat. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna adalah proses pertumbuhan pada hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk secara signifikan. Fase metamorfosis tidak sempurna adalah telur - nimfa - imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yaitu kecoa, jangkrik, belalang, dan capung.

f. Penyerbukan

         Penyerbukan adalah proses menempel dan masuknya serbuk sari (sel jantan) ke dalam kepala putik (sel betina). Bedasarkan perantaranya, proses penyerbukan terdiri atas, penyerbukan oleh angin (anemogami), penyerbukan oleh hewan (zoidiogami), penyerbukan oleh air (hidrogami), penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami). Adapun berdasakan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi penyerbukan sendiri (autogami), penyerbukan tetangga (geitonogami), dan penyerbukan silang (alogami).

                


Uji Kompetensi 1.1

1. Apakah yang dimaksud dengan gejala alam biotik?

2. Tuliskan contoh gejala alam biotk yang merupakan ciri-ciri makhluk hidup

3. Tuliskan contoh gejala alam biotik lainnya.


Selasa, 03 Agustus 2021

MATERI DAN PERUBAHANNYA SERTA TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

 A. WUJUD DAN SIFAT MATERI

    Coba kalian perhatikan benda-benda di sekitar, misalnya pensil, buku, dan penghapus. Benda-benda lain, misalnya yang berkaitan dengan kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan otomotif, misalnya: palu, obeng, tang, bensin, oli, solar, dll. Kemudian, Kalian pegang dan angkatlah masing-masing benda tersebut. Apa yang Kalian  rasakan? Ya, Kalian akan merasakan berat dari masing-masing benda. Setelah itu, simpan ketiganya di atas meja. Apa yang dapat Kalian amati? Ternyata, benda-benda tersebut menempati ruangan. 

   Hal itu juga berlaku untuk benda-benda lain yang berwujud gas, maupun cair. Contoh, ambilah sebuah ember kosong, timbang dan catat beratnya. Kemudian, isilah ember tersebut dengan air, catat juga beratnya. Selisih antara berat ember yang berisi air dengan ember kosong itulah sebagai berat dari air yang berwujud cair. Untuk mengetahui berat dan ruangan yang ditempati udara, sebagai contoh dari benda yang berwujud gas, hal yang sama dapat kalian lakukan dengan mengisi udara ke dalam balon, atau ban kendaraan bermotor.

      Dari beberapa peristiwa di atas, dapat kita simpulkan bahwa, materi memiliki massa dan menempati ruang. Selain itu, beberapa materi dapat dirasakan, dan memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya, garam ketika dicicipi akan berasa asin, bentuk air akan berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, dan sebagainya. Hal ini menujukkan kemahabesaran Tuhan yang Maha Pencipta. Dia telah menciptakan beragam materi di alam ini. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalankan tugasnya. Karena itu, kita harus banyak bersyukur kepada-Nya dan tidak ada yang dapat kita sombongkan.

1. Wujud Materi

     Materi di alam ini sangat beragam, maka diperlukan suatu pengelompokkan materi agar lebih mudah dalam mempelajarinya. Salah satu dasar pengelompokkan materi adalah berdasarkan wujudnya. Atas dasar wujud ini maka dikenalah materi yang berwujud padat, cair dan gas.

 a. Materi berwujut padat

        Berikut adalah sifat-sifat dari materi berwujud padat:

            1). Memiliki sifat keras

            2). Memiliki bentuk dan volume tetap

            3). Dapat ditarik dan diregangkan

b. Materi berwujud cair

        Materi berwujud cair sangat banyak, misalnya air, sirup alkohol, bensin, dll. Bagaimanakah sifat dari benda-benda cair tersebut? Berikut adalah sifat-sifat benda cair.

            1). Memiliki volume tetap

            2). Bentuknya berubah sesuai dengan tempatnya

            3). Dapat berdifusi ( menyebar)

c. Materi berwujud gas

         Udara di sekitar kita merupakan contoh materi berwujud gas. Gas memiliki sifat-sifat, diantaranya sebagai berikut.

1). Memiliki bentuk dan volume yang berubah-ubah

2). Dapat berdifusi (menyebar)

3). Dapat dimampatkan


2. Sifat Materi

        Sifat materi dapat dibedakan berdasarkan  jumlah dan ukuran dan sifat yang dapat diamati.

a. Sifat materi berdasarkan jumlah dan ukuran 

    1) Sifat ekstensif

          adalah sifat yang bergantung pada jumlah dan ukuran, misalnya massa, massa jenis, volume, dsb.

    2) Sifat intensif

       adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran materi, misalnya warna, bau, rasa, bentuk, wujud, titik didih, titik leleh, kalor jenis, dsb.

b. Sifat materi berdasarkan pengamatan

    1) Sifat fisis

        Sifat fisis adalah sifat yang dapat diamati langsung oleh alat indra. Misalnya, warna, bau, rasa, bentuk, wujud, titik didih, titik leleh, titik beku, berat, berat jenis, kelenturan, daya hantar listrik, dsb.

    2) Sifat kimia

           Sifat kimia adalah sifat yang dapat diamati setelah terjadi perubahan. Misalnya, coba kalian bakar selembar kertas, lalu amati. Setelah dibakar, kertas pasti akan menjadi arang. Kemampuan kertas uktuk dibara (mudah terbakar) dan menjadi arang / abu merupakan sifat kimia kertas. Sifat kimia yang lain dari materi adalah berkarat, membusuk, basi, dll. 


Uji Kompetensi 1.1

1. Apakah yang dimaksud dengan materi?

2.Tuliskan wujud-wujud materi beserta contohnya masing-masing 3 buah.

3. Apakah perbedaan sifat dari masing-masing wujud materi.

4. Apakah yang dimaksud dengan sifat fisis dan sifat kimia suatu materi?Berikan contoh masing-masing 3 buah.


B. PERUBAHAN MATERI

        Materi yang ada di dalam kehidupan kita akan mengalami perubahan. Misalnya, nasi akan menjadi basi jika disimpan terlalu lama, pagar besi di pekarangan rumah akan berkarat, dedaunan yang jatuh akan membusuk lama kelamaan, dan lain-lain. Dari contoh perubahan materi tersebut, apakah tergolong perubahan fisika atau perubahan kimia?

1. Perubahan Fisika

    Lakukanlah kegiatan berikut ini di rumah.

Perubahan Fisika pada Lilin

        1). Tujuan : mengetahui ciri-ciri terjadinya perubahan fisika

        2). Alat dan Bahan : 

            a. Gelas beling                             e. Air

            b. Mangkuk beling                       g. Kompor       


            c. Lilin                                          h. Kain                                

            d. Panci                                        

        . Langkah Kegiatan :

            a. Potonglah lilin menjadi bagian-bagian yang cukup kecil

            b. Masukkan sebagian potongan lilin tersebut ke dalam gelas beling

            c. Siapkan mangkuk beling 2 buah, isi masing-masing mangkuk dengan takaran 3/4 gelas air

            d. Masukkan air di dalam mangkuk pertama ke dalam panci, kemudian panaskan sampai                            mendidih di atas kompor menyala. 

            e. Setelah mendidih, angkat dan tuangkan air panas tersebut ke dalam mangkuk beling tadi.

            f. Setelah itu, rendamlah gelas yang berisi potongan kecil-kecil lilin ke dalam mangkuk yang 

                berisi air panas tadi hingga terjadi perubahan pada potongan lilin.

            g. Lalu angkatlah gelas tadi dengan kain atau penjepit kue, kemudian rendam kembali di                              dalam mangkuk ke-dua yang berisi air dengan suhu normal (biasa).

         4. Pertanyaan:

            a. Bagaimanakah keadaan lilin setelah direndam di air panas?

            b. Bagaimanakah keadaan lilin setelah di rendam di dalam air yang bersuhu normal?

            c. Apa  Kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan tersebut?

        

        Perubahan fisika yang terjadi pada materi dapat berupa:

a. Perubahan fisika karena perubahan bentuk, 

            Pada perubahan fisika ini, materinya tetap sama, hanya berubah bentuknya saja. Contoh: 

    1) Bambu menjadi keranjang, 

    2) Beras menjadi tepung, 

    3) Kain menjadi pakaian

    4) Besi menjadi linggis

b. Perubahan Fisika karena perubahan wujud,

            Pada perubahan fisika ini, perubahan yang terjadi berupa perubahan wujud. Contoh:

    1) Es menjadi cair

    2) Kapur barus menyublim

    3) Spritus menguap

c. Perubahan fisika karena hal lain

    1) Daun menjadi layu

    2) Larutnya gula dalam air

    3) Pagar besi dicat


2. Perubahan Kimia

    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perubahan kimia, lakukanlah kegiatan berikut.

Perubahan Kimia pada Kertas

        1. Tujuan : mengetahui ciri-ciri terjadinya perubahan kimia

        2. Alat dan Bahan : 

            a. Selembar kertas

            b. Korek api

        3. Langkah kegiatan :

            a. Amati bagaimana bentuk dan warna kertas tersebut.

            b. Bakarlah kertas tersebut, lalu amati kembali

        4. Pertanyaan :

            a. Bagaimanakah bentuk dan warna kertas sebelum dan sesudah dibakar?

            b. Perubahan apakah yang terjadi pada kertas? Jelaskan.

        

        Berikut ini adalah beberapa contoh perubahan kimia pada materi.

        a. Perubahan kimia karena pembakaran

            1) Kayu yang dibakar

            2) Petasan meledak

        b. perubahan kimia karena peragian

            1) Singkong menjadi tape

            2) Kedelai menjadi kecap

        c. Perubahan kimia karena hal lain

            1) Daun membusuk

            2) Besi berkarat


C. CIRI-CIRI TERJADINYA PERUBAHAN KIMIA

    Suatu materi mengalami perubahan kimia atau tidak dapat diamati melalui ciri-ciri setelah terjadi perubahan. Apakah Kalian mengetahui ciri-ciri tersebut? Berikut akan dijelaskan ciri-ciri telah terjadinya perubahan kimia pada materi.

 1) Terjadi perubahan warna

        Coba kalian perhatikan warna besi yang berkarat. Bagaimanakah warnanya? Ya, besi yang berkarat dapat diamati dari perubahan warna besi, dimana setelah besi berkarat warnanya tidak mengkilap lagi, tetapi berwarna kecoklatan. Perubahan warna ini menunjukkan telah terjadi perubahan kimia.

2) Terjadi perubahan suhu

    Terjadinya perubahan kimia pada materi dikarenakan adanya perubahan energi. Enegi yang menyertai perubahan tersebut diantaranya energi kalor (panas). Ketika terjadi perubahan maka energi kalor pun akan mengalami perubahan. Jika materi memerlukan kalor agar terjadi reaksi kimia, maka akan terjadi penurunan suhu di sekitar materi tersebut. Akan tetapi, jika materi tersebut harus mengeluarkan kalor agar reaksi kimia dapt berlangsung, maka akan terjadi peningkatan suhu di sekitar materi sehingga menjadi hangat atau panas.

3) Terbentuknya endapan

     Terjadinya reaksi antara dua larutan, salah satunya ditunjukkan oleh pembentukan endapan. Endapan merupakan zat padat yang tidak larut dalam cairan dan terbentuk dari reaksi antara dua larutan. Beberapa zat kimia yang sukar larut dalam air adalah PbCl2, PbI2, PbSO4, BaSO4, CaCO3, dan lain-lain. Warna endapan yang terbentuk biasanya tidak selalu sama dengan warna zat-zat yang bereaksi.

4) Terbentuknya gas

        Terjadinya perubahan kimia atau reaksi kimia pada suatu materi dapat ditandai pula oleh terbentuknya gas. Gas yang dapat dihasilkan dari reaksi kimia., misalnya gas hidrogen, gas oksigen, gas karbondioksida, dan gas yang lainnya. Terbentuknya gas dapat diamati dengan terbentuknya gelembung gas atau timbulnya bau. 

        

Uji Kompetensi 1.2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan fisika dan perubahan kimia. Berikan contohnya masing-masing 3 buah

2. Sebutkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia


D. Klasifikasi Materi

        Selain berdasarkan wujudnya, secara kimia materi dapat digolongkan menjadi zat tunggal dan campuran

1. Zat Tunggal

        Zat tunggal adalah zat murni yang tersusun atas satu jenis zat atau lebih, dimana sifat zat-zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi atau tidak tampak karena membentuk sifat yang baru. Zat tunggal dibagi menjadi dua, yaitu unsur dan senyawa.

a. Unsur

          Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuaikan menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur merupakan bahan dasar penyusun materi. Unsur dapat digolongkan menjadi unsur logam dan non logam. Unsur logam misalnya, besi, emas, tembaga, seng, perak dan sebagainya. Unsur non logam misalnya, oksigen, belerang, nitrogen, karbon, dan sebagainya.

 b. Senyawa

        Pada umumnya, unsur-unsur dia alam ini tidak ditemukan dalam keadaan bebas, melainkan bergabung dengan unsur lain membentuk molekul. Cotohnya air ( H20 ), terbentuk dari hidrogen (H) dan oksigen (O), karbondioksida (CO2), terbentuk dari karbon (C) dan hidrogen (H), dan masih banyak materi lain yang merupakan gabungan dua unsur atau lebih.

          Zat yang merupakan hasil gabungan dari dua atau lebih unsur yang berbeda disebut senyawa. Jadi, senyawa adalah zat murni hasil penggabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi dan dapat diuraikan kembali mejadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia biasa. Contohnya gula (C12H22O11), dapat diuraikan kembali menjadi Karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).

 

2. Campuran

            Campuran adalah suatu materi yang tersusun atas dua atau leih zat dengan komposisi tidak tetap dan masih meiliki sifat dari zat asalnya atau zat pembentuknya. Campuran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu campuran homogen (larutan) dan campuran heterogen.

a. Campuran homogen 

        Campuran homogen, yaitu campuran serba sama, sering pula disebut larutan merupakan campuran yang keseluruhan materi penyusunnya tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-masing komponen penyusunnya masih tampak. Misalnya, campuran air dengan gula, dimana setelah bercampur antara air dan gula tidak dapat dibedakan, akan tetapi sifat manis dari gula tersebut masih ada. Contoh campuran homogen lainnya yaitu, udaran(campuran gas-gas), larutan garam (air dan garam), baja (campuran besi dan logam lain), perunggu (tembaga dan timah), kuningan (seng dan tembaga), dan sebagainya.

b. Campuran heterogen

        Campuran heterogen adalah campuran dimana zat penyusunnya tidak menyatu, tidak bercampur secara merata. Jika kita lihat campuran ini, kita dapat melihat wujud, bahkan bentuk dari masing-masing zat penyusunnya. Contoh campuran heterogen adalah campuran minyak dan air, campuran pasir dan semen, dan lain sebagainya.


Uji Kompetensi 1.3

1. Ada berapa jenis materi berdasarkan klasifikasi secara kimia?berikan contohnya masing-masing 3 buah

2. Apa perbedaan antara unsur dan senyawa serta antara campuran homogen dan campuran heterogen?


2. Tenik Pemisahan Campuran

       Zat-zat penyusun campuran, baik campuran homogen maupun campuran heterogen dapat diperoleh kembali dengan cara memisahkannya dari zat atau komponen lain. Beberapa teknik pemisahan campuran yang sering digunakan diantaranya yaitu, maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi.

a. Maserasi

        Maserasi merupakan cara pemisahan campuran yang dilakukan dengan cara merendam sampel dalam cairan. Proses perendaman biasanya dilakukan selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya secara langsung. Metode ini digunakan untuk mengekstrak sampel yang mengandung zat kimia yang mudah larut dalam cairan perendam.

            Prinsip maserasi yaitu penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk sampel dalam cairan perendam yang sesuai selama beberapa hari. Cairan perendam akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti cairan perendam dengan konsentrasi rendah. Peristiwa ini sering disebut dengan difusi. Selama proses maserasi dilakukan, pengadukan dan penggantian cairan perendam dilakukan setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.

       Kelebihan pemisahan campuran dengan metode maserasi yaitu peralatan yang digunakan sederhana. Adapun kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang lama untuk mengekstraksi sampel, cairan perendam yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan yang mengandung benzoin, tiralis, dan lilin.

b. Ekstraksi

            Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan pelarut. Proses pemisahannya dilakukan dengan melarutkan suatu zat ke dalam pelarut tertentu yang sesuai. Setelah hasil ekstraksi diperoleh, zat yang diekstraksi dipisahkan kembali dari pelarut yang telah becampur dengan hasil ekstraksi (ekstrak).

            Contoh metode ekstraksi yang tanpa sadar kita lakukan setiap hari di rumah adalah pembuatan air teh. Air teh dapat dibuat dengan mengekstraksi teh, baik daun maupun batangnya dalam air panas. Tujuan penggunaan air panas dalam ekstraksi teh adalah agar proses ekstraksi teh lebih cepat.Ekstrak teh yang diperoleh kemudian dipisahkan dengan cara penyaringan.

            Lakukanlah kegiatan berikut secara mandiri di rumah

Pembuatan Air teh

                            1. Tujuan:

                                a. Siswa mampu melakukan proses ekstraksi

                                b. Siswa mampu memahami dasar pemisahan dengan cara ekstraksi

                                c. Siswa mampu membuat air teh dengan cara ekstraksi

                            2. Alat dan Bahan;

                                a. Gelas

                                b. Sendok

                                c. Penyaring

                                d. Air Panas

                                e. Teh dalam kemasan (teh tubruk)

                            3. Cara Kerja:

                                a. Masukan teh secukupnya

                                b. Tambahkan air panas ke dalam gelas tersebut sesuai selera

                                c. Adik air dan teh agar proses ekstaksi lebih cepat tercapai

                                d. Setelah dirasa cukup, saring air teh agar tehnya dapt dipisahkan

                                e. Air teh siap dicicipi

                            4. Pertanyaan:

                                a. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi cepatnya proses ekstraksi teh

                                b. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yang kalian peroleh.

c. Penyulingan (Destilasi)

       Distilasi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih zat-zat penyusunnya. Secara prosedur, campuran yang berwujud cair ditempatkan dalam labu dasar bulat (labu destilasi). Kemudian, campuran dipanaskan di atas pembakar bunsen atau spritus. Zat yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dulu. Uap zat tersebut dialirkan ke kondensor (pendingin). Zat yang digunakan sebagai pendingin adalah air yang dialirkan secara terus menerus. Karena terjadi pendinginan, akhirnya uap zat tersbut akan menjadi embun. Tetesen zat yang terbentuk ditampung dalam erlenmeyer. 


                                                 Rangkaian alat destilasi   

                                             
d. Penyaringan (Filtrasi)

     Filtrasi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran partikel zat-zat penyusunnya. Jenis campuran yaang dipisahkan dengan metode ini adalah campuran heterogen. Alat yang digunakan untuk memisahkan antar zat penyusunnya berupa penyaring. Ukuran pori-pori penyaring harus lebih besar dari zat yang akan disaring dan lebih kecil dari zat yang akan tersaring. Campuran yang akan disaring disebut filtran, cairan hasil  penyaringan disebut filtrat, sedangkan zat yang tersaring (ampas) disebut residu. Berikut rangkaian alat penyaringan yang sering digunakan dalam laboratorium. 





            

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        Rangkaian alat filtrasi

Uji Kompetensi 1.4

1. Apakah yang dimaksud maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi?

2.Tuliskan contoh penggunaan metode maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi dalam kehidupan sehari-hari

 

 



   

           

Senin, 02 Agustus 2021

PERBEDAAN PERUBAHAN MATERI DAN PEMISAHAN CAMPURAN

 A. Perubahan Materi

        Materi yang ada di dalam kehidupan kita akan mengalami perubahan. Misalnya, nasi akan menjadi basi jika disimpan terlalu lama, pagar besi di pekarangan rumah akan berkarat, dedaunan yang jatuh akan membusuk lama kelamaan, dan lain-lain. Dari contoh perubahan materi tersebut, apakah tergolong perubahan fisika atau perubahan kimia?

1. Perubahan Fisika

    Lakukanlah kegiatan berikut ini di rumah.

Perubahan Fisika pada Lilin

        1). Tujuan : mengetahui ciri-ciri terjadinya perubahan fisika

        2). Alat dan Bahan : 

            a. Gelas beling                             e. Air

            b. Mangkuk beling                       f. Kompor       

            c. Lilin                                          g. Kain                                

            d. Panci                                        

        3). Langkah Kegiatan :

            a. Potonglah lilin menjadi bagian-bagian yang cukup kecil

            b. Masukkan sebagian potongan lilin tersebut ke dalam gelas beling

            c. Siapkan mangkuk beling 2 buah, isi masing-masing mangkuk dengan takaran 3/4 gelas air

            d. Masukkan air di dalam mangkuk pertama ke dalam panci, kemudian panaskan sampai                            mendidih di atas kompor menyala. 

            e. Setelah mendidih, angkat dan tuangkan air panas tersebut ke dalam mangkuk beling tadi.

            f. Setelah itu, rendamlah gelas yang berisi potongan kecil-kecil lilin ke dalam mangkuk yang 

                berisi air panas tadi hingga terjadi perubahan pada potongan lilin.

            g. Lalu angkatlah gelas tadi dengan kain atau penjepit kue, kemudian rendam kembali di dalam                 mangkuk ke-dua yang berisi air dengan suhu normal (biasa).

        4). Pertanyaan:

            a. Bagaimanakah keadaan lilin setelah direndam di air panas?

            b. Bagaimanakah keadaan lilin setelah di rendam di dalam air yang bersuhu normal?

            c. Apa  Kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan tersebut?


                    Perubahan fisika yang terjadi pada materi dapat berupa:

            a. Perubahan fisika karena perubahan bentuk, 

                    Pada perubahan fisika ini, materinya tetap sama, hanya berubah bentuknya saja. Contoh: 

                    1) Bambu menjadi keranjang, 

                    2) Beras menjadi tepung, 

                    3) Kain menjadi pakaian

                    4) Besi menjadi linggis

            b. Perubahan Fisika karena perubahan wujud,

                Pada perubahan fisika ini, perubahan yang terjadi berupa perubahan wujud. Contoh:

                    1) Es menjadi cair

                    2) Kapur barus menyublim

                    3) Spritus menguap

            c. Perubahan fisika karena hal lain

                    1) Daun menjadi layu

                    2) Larutnya gula dalam air

                    3) Pagar besi dicat


2. Perubahan Kimia

               Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perubahan kimia, lakukanlah kegiatan berikut.

Perubahan Kimia pada Kertas

            1. Tujuan : mengetahui ciri-ciri terjadinya perubahan kimia

            2. Alat dan Bahan : 

                a. Selembar kertas

                b. Korek api

            3. Langkah kegiatan :

                a. Amati bagaimana bentuk dan warna kertas tersebut.

                b. Bakarlah kertas tersebut, lalu amati kembali

            4. Pertanyaan :

                a. Bagaimanakah bentuk dan warna kertas sebelum dan sesudah dibakar?

                b. Perubahan apakah yang terjadi pada kertas? Jelaskan.

        

                Berikut ini adalah beberapa contoh perubahan kimia pada materi.

                a. Perubahan kimia karena pembakaran

                    1) Kayu yang dibakar

                    2) Petasan meledak

                b. perubahan kimia karena peragian

                    1) Singkong menjadi tape

                    2) Kedelai menjadi kecap

                c. Perubahan kimia karena hal lain

                    1) Daun membusuk

                    2) Besi berkarat


B. Ciri-Ciri Terjadinya Perubahan Kimia

        Suatu materi mengalami perubahan kimia atau tidak dapat diamati melalui ciri-ciri setelah terjadi perubahan. Apakah Kalian mengetahui ciri-ciri tersebut? Berikut akan dijelaskan ciri-ciri telah terjadinya perubahan kimia pada materi.

 1) Terjadi perubahan warna

        Coba kalian perhatikan warna besi yang berkarat. Bagaimanakah warnanya? Ya, besi yang berkarat dapat diamati dari perubahan warna besi, dimana setelah besi berkarat warnanya tidak mengkilap lagi, tetapi berwarna kecoklatan. Perubahan warna ini menunjukkan telah terjadi perubahan kimia.

2) Terjadi perubahan suhu

    Terjadinya perubahan kimia pada materi dikarenakan adanya perubahan energi. Enegi yang menyertai perubahan tersebut diantaranya energi kalor (panas). Ketika terjadi perubahan maka energi kalor pun akan mengalami perubahan. Jika materi memerlukan kalor agar terjadi reaksi kimia, maka akan terjadi penurunan suhu di sekitar materi tersebut. Akan tetapi, jika materi tersebut harus mengeluarkan kalor agar reaksi kimia dapt berlangsung, maka akan terjadi peningkatan suhu di sekitar materi sehingga menjadi hangat atau panas.

3) Terbentuknya endapan

      Terjadinya reaksi antara dua larutan, salah satunya ditunjukkan oleh pembentukan endapan. Endapan merupakan zat padat yang tidak larut dalam cairan dan terbentuk dari reaksi antara dua larutan. Beberapa zat kimia yang sukar larut dalam air adalah PbCl2, PbI2, PbSO4, BaSO4, CaCO3, dan lain-lain. Warna endapan yang terbentuk biasanya tidak selalu sama dengan warna zat-zat yang bereaksi.

4) Terbentuknya gas

    Terjadinya perubahan kimia atau reaksi kimia pada suatu materi dapat ditandai pula oleh terbentuknya gas. Gas yang dapat dihasilkan dari reaksi kimia., misalnya gas hidrogen, gas oksigen, gas karbondioksida, dan gas yang lainnya. Terbentuknya gas dapat diamati dengan terbentuknya gelembung gas atau timbulnya bau. 


Uji Kompetensi 1.2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan fisika dan perubahan kimia. Berikan contohnya masing-masing tiga buah

2. Apakah ciri-ciri terjadinya reaksi kimia?




C. Pemisahan Campuran

1. Pengertian dan Jenis Campuran

        Berdasarkan sifat kimia, materi digolongkan menjadi zat tunggal dan campuran. Zat tunggal adalah zat murni yang tersusun atas satu jenis zat atau lebih, dimana sifat zat penyusunnya tidak dapat dibedakan atau tidak akan tampak, karena membentuk sifat yang baru. Zat tunggal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu unsur (misalnya aluminium, besi, emas, perak, dll) dan senyawa (misalnya air, alkohol, amoniak, dll).

        Sedangkan campuran adalah suatu materi yang tersusun atas dua atau leih zat dengan komposisi tidak tetap dan masih meiliki sifat dari zat asalnya atau zat pembentuknya. Campuran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu campuran homogen (larutan) dan campuran heterogen.

a. Campuran homogen 

        Campuran homogen, yaitu campuran serba sama, sering pula disebut larutan merupakan campuran yang keseluruhan materi penyusunnya tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-masing komponen penyusunnya masih tampak. Misalnya, campuran air dengan gula, dimana setelah bercampur antara air dan gula tidak dapat dibedakan, akan tetapi sifat manis dari gula tersebut masih ada. Contoh campuran homogen lainnya yaitu, udaran(campuran gas-gas), larutan garam (air dan garam), baja (campuran besi dan logam lain), perunggu (tembaga dan timah), kuningan (seng dan tembaga), dan sebagainya.

b. Campuran heterogen

        Campuran heterogen adalah campuran dimana zat penyusunnya tidak menyatu, tidak bercampur secara merata. Jika kita lihat campuran ini, kita dapat melihat wujud, bahkan bentuk dari masing-masing zat penyusunnya. Contoh campuran heterogen adalah campuran minyak dan air, campuran pasir dan semen, dan lain sebagainya.


2. Tenik Pemisahan Campuran

       Zat-zat penyusun campuran, baik campuran homogen maupun campuran heterogen dapat diperoleh kembali dengan cara memisahkannya dari zat atau komponen lain. Beberapa teknik pemisahan campuran yang sering digunakan diantaranya yaitu, maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi.

a. Maserasi

        Maserasi merupakan cara pemisahan campuran yang dilakukan dengan cara merendam sampel dalam cairan. Proses perendaman biasanya dilakukan selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya secara langsung. Metode ini digunakan untuk mengekstrak sampel yang mengandung zat kimia yang mudah larut dalam cairan perendam.

            Prinsip maserasi yaitu penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk sampel dalam cairan perendam yang sesuai selama beberapa hari. Cairan perendam akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti cairan perendam dengan konsentrasi rendah. Peristiwa ini sering disebut dengan difusi. Selama proses maserasi dilakukan, pengadukan dan penggantian cairan perendam dilakukan setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.

       Kelebihan pemisahan campuran dengan metode maserasi yaitu peralatan yang digunakan sederhana. Adapun kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang lama untuk mengekstraksi sampel, cairan perendam yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan yang mengandung benzoin, tiralis, dan lilin.

b. Ekstraksi

            Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan pelarut. Proses pemisahannya dilakukan dengan melarutkan suatu zat ke dalam pelarut tertentu yang sesuai. Setelah hasil ekstraksi diperoleh, zat yang diekstraksi dipisahkan kembali dari pelarut yang telah becampur dengan hasil ekstraksi (ekstrak).

            Contoh metode ekstraksi yang tanpa sadar kita lakukan setiap hari di rumah adalah pembuatan air teh. Air teh dapat dibuat dengan mengekstraksi teh, baik daun maupun batangnya dalam air panas. Tujuan penggunaan air panas dalam ekstraksi teh adalah agar proses ekstraksi teh lebih cepat.Ekstrak teh yang diperoleh kemudian dipisahkan dengan cara penyaringan.

            Lakukanlah kegiatan berikut secara mandiri di rumah

Pembuatan Air teh

                            1. Tujuan:

                                a. Siswa mampu melakukan proses ekstraksi

                                b. Siswa mampu memahami dasar pemisahan dengan cara ekstraksi

                                c. Siswa mampu membuat air teh dengan cara ekstraksi

                            2. Alat dan Bahan;

                                a. Gelas

                                b. Sendok

                                c. Penyaring

                                d. Air Panas

                                e. Teh dalam kemasan (teh tubruk)

                            3. Cara Kerja:

                                a. Masukan teh secukupnya

                                b. Tambahkan air panas ke dalam gelas tersebut sesuai selera

                                c. Adik air dan teh agar proses ekstaksi lebih cepat tercapai

                                d. Setelah dirasa cukup, saring air teh agar tehnya dapt dipisahkan

                                e. Air teh siap dicicipi

                            4. Pertanyaan:

                                a. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi cepatnya proses ekstraksi teh

                                b. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yang kalian peroleh.

c. Penyulingan (Destilasi)

       Distilasi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih zat-zat penyusunnya. Secara prosedur, campuran yang berwujud cair ditempatkan dalam labu dasar bulat (labu destilasi). Kemudian, campuran dipanaskan di atas pembakar bunsen atau spritus. Zat yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dulu. Uap zat tersebut dialirkan ke kondensor (pendingin). Zat yang digunakan sebagai pendingin adalah air yang dialirkan secara terus menerus. Karena terjadi pendinginan, akhirnya uap zat tersbut akan menjadi embun. Tetesen zat yang terbentuk ditampung dalam erlenmeyer. 


                                                 Rangkaian alat destilasi   

                                             
d. Penyaringan (Filtrasi)

     Filtrasi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran partikel zat-zat penyusunnya. Jenis campuran yaang dipisahkan dengan metode ini adalah campuran heterogen. Alat yang digunakan untuk memisahkan antar zat penyusunnya berupa penyaring. Ukuran pori-pori penyaring harus lebih besar dari zat yang akan disaring dan lebih kecil dari zat yang akan tersaring. Campuran yang akan disaring disebut filtran, cairan hasil  penyaringan disebut filtrat, sedangkan zat yang tersaring (ampas) disebut residu. Berikut rangkaian alat penyaringan yang sering digunakan dalam laboratorium. 





            

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        Rangkaian alat filtrasi

Uji Kompetensi 1.3

1. Apa yang dimaksud campuran?

2. Apa perbedaan antara campuran homogen dan campuran heterogen?

3. Apakah yang dimaksud maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi?

4. Tuliskan contoh penggunaan metode maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi dalam kehidupan sehari-hari