A. GEJALA ALAM BIOTIK
Gejala alam biotik adalah gejala alam atau peristiwa yang terjadi di alam yang ditimbulkan oleh aktivitas komponen biotik (makhluk hidup) atau akibat interaksi antarkomponen biotik. Gejala alam biotik ini ada yang berupa ciri-ciri dari suatu makhluk hidup atau peristiwa lainnya akibat aktivitas makhluk hidup.
1. Gejala Alam Biotik berupa ciri-ciri Makhluk Hidup
Ciri-ciri makhluk hidup yang tergolong gejala alam biotik, d antaranya adalah:
a. Bernafas
Coba tutup mulut dan hidung kalian. Apa yang Kalian rasakan? ketika kalian menutup hidung dan mulut, maka Kalian akan merasakan pengap. Hal ini terjadi karena Kalian tidak dapat benafas. Apakah hanya kita manusia saja yang bernafas? Tentu tidak, semua makhluk hidup butuh bernafas untuk kelangsungan hidupnya.
Lantas apa manfaat benafas bagi kita? Bernafas diperlukan untuk proses respirasi. Melalui proses respirasi, kita dapat memperoleh energi untuk beraktivitas. Berikut adalah reaksi kimia proses respirasi yang berlangsung
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
Proses pernafasan manusia berlangsung dalam parau-paru. Makhluk lain seperti ikan bernafas dengan insang, belalang dengan trakea, ular melalui kulitnya, tumbuhan melalui daun dan kulit batang.
b. Makan
Selain bernafas, makhluk hidup pun memerlukan makanan untuk dapat hidup. Makanan yang dimakan digunakan untuk beaktivitas dan pertumbuhan sel serta perbaikan sel-sel tubuh yang rusak.
Dalam memperoleh makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi dua jenis, yaitu makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri dan makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri disebut Autotrof, contohnya adalah tumbuhan. Tumbuhan meemproduksi makanannya sendiri dari gas CO2 dan H2O dan bantuan energi dari sinar matahari, yang berlangsung pada klorofil daun. Persamaan reaksi kimianya kebalikan dari proses respirasi.
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, mendapatkan makanan dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lainnya. Makhluk yang demikian ini disebut dengan Heterotrof.
c. Tumbuh dan berkembang
Ciri-ciri makhluk hidup yang lain adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah atau ukuran terhadap tubuh makhluk hidup yang sifatnya dapat diukur. Coba Kalian amati anak ayam yang baru menetas. Anak ayam yang bau menetas akan memiliki bulu yang masih kecil dan lembut, tetapi ketika dewasa maka ayam tersebut akan memiliki bulu yang besar dan kasar.
Apakah makhluk hidup hanya mengalami pertumbuhan saja tanpa ada peningkatan mental atau karakter? Tentu tidak, selain tumbuh, makhluk hidup pun mengalami perkembangan mental dan psikis. Misalnya, seorang anak yang masih kecil ketika merasa lapar maka ia akan menagis. Akan tetapi, untuk anak-anak yang sudah duduk dibangku SD, ketika lapar maka ia akan berusaha mencari makanan sendiri di meja makan, jika tidak ada maka ia akan meinta kepada orang tuanya. Sehingga dapat disimpulkan, perkembangan adalah proses peningkatan mental, psikis, bahkan pola berpikir menuju ke arah kedewasaan.
d. Bergerak dan menerima rangsang
Ketika Kalian haus, apa yang Kalian lakukan?Pasti kalian akan mencari minum, bukan? Ketika akan minum, Kalian akan berjalan untuk mengambil gelas, lalu menuangkan air dan meminumnya. Apa yang kalian lakukan ketika berjalan, mengambil gelas, dan meminum air? Semua yang kalian lakukan itu merupakan gerakan-gerakan.
Mengapa kita haus? Haus ditimbulkan akibat adanya rangsangan dari dalam tubuh yang mulai kekurangan cairan. Rangsangan yang kita terima bukan hanya haus, tetapi ada juga dalam bentuk rasa lapar, mengedipkan mata, menggerakkan tangan karena pegal, dan lain sebagainya.
Begitu pula dengan makhluk hidup lainnya, yaitu hewan dan tumbuhan. Mereka dapat bergerak dan menerima rangsang. Misalnya, ketika kaki seribu disentuh makan akan menggulungkan badannya, ketika putri malu disentuh maka ia akan menutup daunnya.
e. Berkembang biak
Tuhan menganugerahi makhluk hidup ciptaanya dengan nafsu, baik itu nafsu makan, nafsu untuk minum, nafsu untuk berhubungan seksual, maupun nafsu lainnya. Nafsu untuk berhubungan seksual merupakan nafsu yang berperan dalam perkembangbiakan. melalui perkembangbiakan maka makhluk hidup dapat mempertahankan keberadaan spesiesnya agar tidak punah.
Pola perkembangbiakan dapat dilakukan melalui proses alami atau buatan. Pada proses buatan, peranan manusia sangan berarti. Contoh pola perkembangbiakan secara buatan pada tumbuhan yaitu cangkok, okulasi, dan stek. Adapun pola perkembangbiakan buatan pada hewan ialah kloning.
Pada manusia dan beberapa hewan, keberadaan makhluk hidup baru muncul melalui proses kelahiran. Adapun pada beberapa hewan lainnya, makhluk hidup baru hadir melalui bertelur kemudian menetas. Namun ada pula hewan yang bertelur tetapi telurnya tetap berada di dalam perutnya, sehingga ketika sudah menetas maka akan dilahirkan.
2. Gejala Alam Biotik Lainnya
Gejala alam biotik lainnya dapat kita amati pada beberapa peristiwa di bawah ini:
a. Membludaknya populasi eceng gondok
Eceng gondok merupakan tumbuhan air yang memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi. Selain pertumbuhannya yang cepat, kemampuan menyebarnya pun sangat mudah jika dalam kondisi perairan yang kotor dan tercemar. Hal inilah yang menyebabkan tumbuhan ini termasuk gulma, karena jika jumlahnya sudah banyak dapat merusak lingkungan perairan.
Habitat eceng gondok biasanya di rawa, danau atau kolam yang dangkal, mengandung nutrea yang tinggi (terutama nitroogen, fosfat, dan natrium). Peristiwa ini tentu sangat merugikan karena dapat meningkatkan evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), menurunkan jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan, menurunkan tingkat kelarutan oksigen dalam air, menggangu transpostasi air, menyebabkan pendangkalan, dan dampak negatif lainnya.
b. Merajalelanya hama tanaman
Hama tanaman adalah organisme pengganggu tanaman yang dapat menimbulkan kerusakan secara fisik. Umumnya hama tanaman berupa hewan. Contohnya tikus, wereng, walang sangit, ulat, tungau, lalat bibit, penggerek jagung, dan lainnya. Keberadaan hama tanaman ini sangat tidak diinginkan karena dapat menurunkan kualitas dan jumlah hasil panen.
Keberadaan hama tanaman tersebut tentu ada penyebabnya atau faktor-faktor yang memengaruhinya. Di antara faktor-faktor tersebut sebagai berikut.
1). Tingkat keragaman ekosistem; untuk sistem bercocok tanam yang beraneka ragam akan berpangruh terhadap keragaman spesies dan populasi hama
2). Pengelolaan tanaman atau teknik budidaya; setiap tahapan budidaya akan memungkinkan berkembangnya hama
3). Varietas unggul yang rentan terhadap hama
4). Menanam satu varietas terus-menerus tanpa pola tanam, sehingga menyediakan makanan dalam jumlah cukup dan terus-menerus bagi hama tanaman.
5). Musim tanam yang salah; terutama untuk tanaman semusim, sebab penanaman yang terlalu cepat atau terlambat umumnya akan menimbulkan masalah serangan hama tertentu.
6). Imigrasi hama tanaman, yang dipengaruhi kemampuan daya tahan inangnya dan tidak terdapat musuh alami
7). Dampak negatif penggunaan pestisida, seperti membunuh organisme parasitoid dan predator sehingga menyebabkan hama menjadi resitan.
Dalam waktu tertentu keberadaan hama tanaman dapat berjumlah sangat banyak, sehingga sering disebut dengan istilah merajalelanya hama tanaman. Pada keadaan ini, tanaman akan mengalami kerusakan yang cepat. Karena itu, perlu penanganan hama tanaman yang cepat dan tepat sasaran.
c. Mewabahnya virus demam berdarah
Demam berdarah adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus tersebut ditularkan oleh beberapa jenis nyamuk, teutama jenis Aedes, khususnya tipe Aedes Aegypti betina. Sumber virusnya bisa berasal dari giitan nyamuk yang telah terinfeksi virus dengue atau dari transfusi darah manusia yang terinfeksi virus.
Apabila di suatu daerah terjadi wabah virus demam berdarah, maka harus segera dilakukan pencegahan penularan, dengan membasmi nyamuk sebagai vektornya. Cara membasmi nyamuk yang bisa menjangkau seluruh daerah dalam waktu bersamaan yaitu dengan melakukan fogging atau pengasapan. Untuk mencegah penyebaran virus dengue biasanya dilakukan tindakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan cara 3M plus.
d. Penyebaran virus flu burung
Flu burung adalah suatu penyakit influenza yang ditularkan oleh burung kepada manusia. Flu burung yang menyerang manusia disebabkan oleh virus H5N1 dan H7N9. Jika kita menyentuh unggas yang terinfeksi, atau menghirup debu dari kotoran unggas sakit yang mengering, atau menyantap daging / telur dengan tidak dimasak sampai benar-benar matang, maka resiko tertular virus flu burung akan sangat besar.
Korban jiwa akibat wabah virus flu burung di Negara kita cukup banyak dan sudah sering terjadi. Untuk itu diperlukan upaya yang serius untuk mencegah jatuhnya korbannya jiwa. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus flu burung, yaitu dengan melakukan sterilisasi peternakan-peternakan, pasar unggas, hingga pemusnahan unggas yang dicurigai membawa virus flu burung.
e. Metamorfosis
Metamorfosis adalah suatu proses perkebangan biologi, baik bentuk anaomi, morfologi, maupun fisiologis pada hewan yang melibatkan perubahan bentuk struktur serta fungsi organ-organ tubuh setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan dan diferensiasi sel, baik secara radikal maupun dinamis.
Metamorfosis debedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk yang terjadi pada hewan yang mana larva mempunyai bentuk sangat berbeda dengan bentuk ketika sudah dewasa. Fase metamorfosis sempurna adalah telur - larva - pupa - imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna diantara, nyamuk, kupu-kupu, katak, dan lalat. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna adalah proses pertumbuhan pada hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk secara signifikan. Fase metamorfosis tidak sempurna adalah telur - nimfa - imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yaitu kecoa, jangkrik, belalang, dan capung.
f. Penyerbukan
Penyerbukan adalah proses menempel dan masuknya serbuk sari (sel jantan) ke dalam kepala putik (sel betina). Bedasarkan perantaranya, proses penyerbukan terdiri atas, penyerbukan oleh angin (anemogami), penyerbukan oleh hewan (zoidiogami), penyerbukan oleh air (hidrogami), penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami). Adapun berdasakan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi penyerbukan sendiri (autogami), penyerbukan tetangga (geitonogami), dan penyerbukan silang (alogami).
Uji Kompetensi 1.1
1. Apakah yang dimaksud dengan gejala alam biotik?
2. Tuliskan contoh gejala alam biotk yang merupakan ciri-ciri makhluk hidup
3. Tuliskan contoh gejala alam biotik lainnya.






0 komentar:
Posting Komentar