A. Perubahan Materi
Materi yang ada di dalam kehidupan kita akan mengalami perubahan. Misalnya, nasi akan menjadi basi jika disimpan terlalu lama, pagar besi di pekarangan rumah akan berkarat, dedaunan yang jatuh akan membusuk lama kelamaan, dan lain-lain. Dari contoh perubahan materi tersebut, apakah tergolong perubahan fisika atau perubahan kimia?
1. Perubahan Fisika
Lakukanlah kegiatan berikut ini di rumah.
Perubahan Fisika pada Lilin
1). Tujuan : mengetahui ciri-ciri terjadinya perubahan fisika
2). Alat dan Bahan :
a. Gelas beling e. Air
b. Mangkuk beling f. Kompor
c. Lilin g. Kain
d. Panci
3). Langkah Kegiatan :
a. Potonglah lilin menjadi bagian-bagian yang cukup kecil
b. Masukkan sebagian potongan lilin tersebut ke dalam gelas beling
c. Siapkan mangkuk beling 2 buah, isi masing-masing mangkuk dengan takaran 3/4 gelas air
d. Masukkan air di dalam mangkuk pertama ke dalam panci, kemudian panaskan sampai mendidih di atas kompor menyala.
e. Setelah mendidih, angkat dan tuangkan air panas tersebut ke dalam mangkuk beling tadi.
f. Setelah itu, rendamlah gelas yang berisi potongan kecil-kecil lilin ke dalam mangkuk yang
berisi air panas tadi hingga terjadi perubahan pada potongan lilin.
g. Lalu angkatlah gelas tadi dengan kain atau penjepit kue, kemudian rendam kembali di dalam mangkuk ke-dua yang berisi air dengan suhu normal (biasa).
4). Pertanyaan:
a. Bagaimanakah keadaan lilin setelah direndam di air panas?
b. Bagaimanakah keadaan lilin setelah di rendam di dalam air yang bersuhu normal?
c. Apa Kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan tersebut?
Perubahan fisika yang terjadi pada materi dapat berupa:
a. Perubahan fisika karena perubahan bentuk,
Pada perubahan fisika ini, materinya tetap sama, hanya berubah bentuknya saja. Contoh:
1) Bambu menjadi keranjang,
2) Beras menjadi tepung,
3) Kain menjadi pakaian
4) Besi menjadi linggis
b. Perubahan Fisika karena perubahan wujud,
Pada perubahan fisika ini, perubahan yang terjadi berupa perubahan wujud. Contoh:
1) Es menjadi cair
2) Kapur barus menyublim
3) Spritus menguap
c. Perubahan fisika karena hal lain
1) Daun menjadi layu
2) Larutnya gula dalam air
3) Pagar besi dicat
2. Perubahan Kimia
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perubahan kimia, lakukanlah kegiatan berikut.
Perubahan Kimia pada Kertas
1. Tujuan : mengetahui ciri-ciri terjadinya perubahan kimia
2. Alat dan Bahan :
a. Selembar kertas
b. Korek api
3. Langkah kegiatan :
a. Amati bagaimana bentuk dan warna kertas tersebut.
b. Bakarlah kertas tersebut, lalu amati kembali
4. Pertanyaan :
a. Bagaimanakah bentuk dan warna kertas sebelum dan sesudah dibakar?
b. Perubahan apakah yang terjadi pada kertas? Jelaskan.
Berikut ini adalah beberapa contoh perubahan kimia pada materi.
a. Perubahan kimia karena pembakaran
1) Kayu yang dibakar
2) Petasan meledak
b. perubahan kimia karena peragian
1) Singkong menjadi tape
2) Kedelai menjadi kecap
c. Perubahan kimia karena hal lain
1) Daun membusuk
2) Besi berkarat
B. Ciri-Ciri Terjadinya Perubahan Kimia
Suatu materi mengalami perubahan kimia atau tidak dapat diamati melalui ciri-ciri setelah terjadi perubahan. Apakah Kalian mengetahui ciri-ciri tersebut? Berikut akan dijelaskan ciri-ciri telah terjadinya perubahan kimia pada materi.
1) Terjadi perubahan warna
Coba kalian perhatikan warna besi yang berkarat. Bagaimanakah warnanya? Ya, besi yang berkarat dapat diamati dari perubahan warna besi, dimana setelah besi berkarat warnanya tidak mengkilap lagi, tetapi berwarna kecoklatan. Perubahan warna ini menunjukkan telah terjadi perubahan kimia.
2) Terjadi perubahan suhu
Terjadinya perubahan kimia pada materi dikarenakan adanya perubahan energi. Enegi yang menyertai perubahan tersebut diantaranya energi kalor (panas). Ketika terjadi perubahan maka energi kalor pun akan mengalami perubahan. Jika materi memerlukan kalor agar terjadi reaksi kimia, maka akan terjadi penurunan suhu di sekitar materi tersebut. Akan tetapi, jika materi tersebut harus mengeluarkan kalor agar reaksi kimia dapt berlangsung, maka akan terjadi peningkatan suhu di sekitar materi sehingga menjadi hangat atau panas.
3) Terbentuknya endapan
Terjadinya reaksi antara dua larutan, salah satunya ditunjukkan oleh pembentukan endapan. Endapan merupakan zat padat yang tidak larut dalam cairan dan terbentuk dari reaksi antara dua larutan. Beberapa zat kimia yang sukar larut dalam air adalah PbCl2, PbI2, PbSO4, BaSO4, CaCO3, dan lain-lain. Warna endapan yang terbentuk biasanya tidak selalu sama dengan warna zat-zat yang bereaksi.
4) Terbentuknya gas
Terjadinya perubahan kimia atau reaksi kimia pada suatu materi dapat ditandai pula oleh terbentuknya gas. Gas yang dapat dihasilkan dari reaksi kimia., misalnya gas hidrogen, gas oksigen, gas karbondioksida, dan gas yang lainnya. Terbentuknya gas dapat diamati dengan terbentuknya gelembung gas atau timbulnya bau.
Uji Kompetensi 1.2
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan fisika dan perubahan kimia. Berikan contohnya masing-masing tiga buah
2. Apakah ciri-ciri terjadinya reaksi kimia?
C. Pemisahan Campuran
1. Pengertian dan Jenis Campuran
Berdasarkan sifat kimia, materi digolongkan menjadi zat tunggal dan campuran. Zat tunggal adalah zat murni yang tersusun atas satu jenis zat atau lebih, dimana sifat zat penyusunnya tidak dapat dibedakan atau tidak akan tampak, karena membentuk sifat yang baru. Zat tunggal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu unsur (misalnya aluminium, besi, emas, perak, dll) dan senyawa (misalnya air, alkohol, amoniak, dll).
Sedangkan campuran adalah suatu materi yang tersusun atas dua atau leih zat dengan komposisi tidak tetap dan masih meiliki sifat dari zat asalnya atau zat pembentuknya. Campuran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu campuran homogen (larutan) dan campuran heterogen.
a. Campuran homogen
Campuran homogen, yaitu campuran serba sama, sering pula disebut larutan merupakan campuran yang keseluruhan materi penyusunnya tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat masing-masing komponen penyusunnya masih tampak. Misalnya, campuran air dengan gula, dimana setelah bercampur antara air dan gula tidak dapat dibedakan, akan tetapi sifat manis dari gula tersebut masih ada. Contoh campuran homogen lainnya yaitu, udaran(campuran gas-gas), larutan garam (air dan garam), baja (campuran besi dan logam lain), perunggu (tembaga dan timah), kuningan (seng dan tembaga), dan sebagainya.
b. Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah campuran dimana zat penyusunnya tidak menyatu, tidak bercampur secara merata. Jika kita lihat campuran ini, kita dapat melihat wujud, bahkan bentuk dari masing-masing zat penyusunnya. Contoh campuran heterogen adalah campuran minyak dan air, campuran pasir dan semen, dan lain sebagainya.
2. Tenik Pemisahan Campuran
Zat-zat penyusun campuran, baik campuran homogen maupun campuran heterogen dapat diperoleh kembali dengan cara memisahkannya dari zat atau komponen lain. Beberapa teknik pemisahan campuran yang sering digunakan diantaranya yaitu, maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi.
a. Maserasi
Maserasi merupakan cara pemisahan campuran yang dilakukan dengan cara merendam sampel dalam cairan. Proses perendaman biasanya dilakukan selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya secara langsung. Metode ini digunakan untuk mengekstrak sampel yang mengandung zat kimia yang mudah larut dalam cairan perendam.
Prinsip maserasi yaitu penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk sampel dalam cairan perendam yang sesuai selama beberapa hari. Cairan perendam akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti cairan perendam dengan konsentrasi rendah. Peristiwa ini sering disebut dengan difusi. Selama proses maserasi dilakukan, pengadukan dan penggantian cairan perendam dilakukan setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
Kelebihan pemisahan campuran dengan metode maserasi yaitu peralatan yang digunakan sederhana. Adapun kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang lama untuk mengekstraksi sampel, cairan perendam yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan yang mengandung benzoin, tiralis, dan lilin.
b. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan pelarut. Proses pemisahannya dilakukan dengan melarutkan suatu zat ke dalam pelarut tertentu yang sesuai. Setelah hasil ekstraksi diperoleh, zat yang diekstraksi dipisahkan kembali dari pelarut yang telah becampur dengan hasil ekstraksi (ekstrak).
Contoh metode ekstraksi yang tanpa sadar kita lakukan setiap hari di rumah adalah pembuatan air teh. Air teh dapat dibuat dengan mengekstraksi teh, baik daun maupun batangnya dalam air panas. Tujuan penggunaan air panas dalam ekstraksi teh adalah agar proses ekstraksi teh lebih cepat.Ekstrak teh yang diperoleh kemudian dipisahkan dengan cara penyaringan.
Lakukanlah kegiatan berikut secara mandiri di rumah
Pembuatan Air teh
1. Tujuan:
a. Siswa mampu melakukan proses ekstraksi
b. Siswa mampu memahami dasar pemisahan dengan cara ekstraksi
c. Siswa mampu membuat air teh dengan cara ekstraksi
2. Alat dan Bahan;
a. Gelas
b. Sendok
c. Penyaring
d. Air Panas
e. Teh dalam kemasan (teh tubruk)
3. Cara Kerja:
a. Masukan teh secukupnya
b. Tambahkan air panas ke dalam gelas tersebut sesuai selera
c. Adik air dan teh agar proses ekstaksi lebih cepat tercapai
d. Setelah dirasa cukup, saring air teh agar tehnya dapt dipisahkan
e. Air teh siap dicicipi
4. Pertanyaan:
a. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi cepatnya proses ekstraksi teh
b. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yang kalian peroleh.
c. Penyulingan (Destilasi)
Distilasi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih zat-zat penyusunnya. Secara prosedur, campuran yang berwujud cair ditempatkan dalam labu dasar bulat (labu destilasi). Kemudian, campuran dipanaskan di atas pembakar bunsen atau spritus. Zat yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dulu. Uap zat tersebut dialirkan ke kondensor (pendingin). Zat yang digunakan sebagai pendingin adalah air yang dialirkan secara terus menerus. Karena terjadi pendinginan, akhirnya uap zat tersbut akan menjadi embun. Tetesen zat yang terbentuk ditampung dalam erlenmeyer.
Filtrasi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran partikel zat-zat penyusunnya. Jenis campuran yaang dipisahkan dengan metode ini adalah campuran heterogen. Alat yang digunakan untuk memisahkan antar zat penyusunnya berupa penyaring. Ukuran pori-pori penyaring harus lebih besar dari zat yang akan disaring dan lebih kecil dari zat yang akan tersaring. Campuran yang akan disaring disebut filtran, cairan hasil penyaringan disebut filtrat, sedangkan zat yang tersaring (ampas) disebut residu. Berikut rangkaian alat penyaringan yang sering digunakan dalam laboratorium.
Rangkaian alat filtrasi
Uji Kompetensi 1.3
1. Apa yang dimaksud campuran?
2. Apa perbedaan antara campuran homogen dan campuran heterogen?
3. Apakah yang dimaksud maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi?
4. Tuliskan contoh penggunaan metode maserasi, ekstraksi, destilasi, dan filtrasi dalam kehidupan sehari-hari








a.lilin termasuk salah satu jenis benda yang memiliki titik leleh yang rendah.dengan demikian jika di berikan panas akan membuat nya mudah sekali untuk meleleh dan berubah wujud menjadi cair.titik leleh ini juga dapat di sebut dengan titik lebur.
BalasHapusb.tidak jadi perubahan karna lilin jika terkena air yang suhu nya normal tidak akan berubah.
c.kesimpulan:saya bisa melihat perubahan lilin jika terkrna air yang suhu panas dan normal,jadi sy bisa melihat perubahan nya secara langsung